Tiga Maling Tewas di Amuki Warga Dua Sekarat kab.OI Payaraman

Tiga Maling Tewas Dihakimi Massa
Sriwijaya Post - Selasa, 29 November 2011 12:53 WIB
|
jenazah1.jpg
DOK.SRIPOKU.COM
Ilustrasi
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Tiga orang dari lima tersangka diduga hendak maling alat tower salah satu operator seluler di Desa Payaraman Kecamatan Payaraman Kabuapaten Ogan Ilir (OI) tewas dihakimi massa, Rabu (29/11/2011) dini hari. Dua orang lagi  sempat sekarat dan masih menjalani perawatan di ruang UGD Puskesmas Tanjungbatu OI.

Informasi yang dihimpun Sripoku.com, di Puskesmas Tanjungbatu diketahui tiga orang yang meninggal dunia bernama Cecep sekitar 40 tahun bin M Mursid  dan Harpiza (23) bin Jumena, masing-masing warga Kampung I Desa Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur kabupaten Banyuasin (BA). Dan satu lagi belum diketahui  namanya berusia antara 35 sampai 40 tahun dari Desa Alay Kecamatan Gelumbang Muaraenim. Ketiga jenazah orang ini masih disemayamkan di Puskesmas Tanjungbatu.
 

Sedangkan dua orang yang masih hidup dan dirawat di Puskesmas diketahui bernama Jeki (25) bin Jumena kakak Harpiza dan Suryadi alias Ito, Kadus Kampung I Desa Rantau Bayur Banyuasin.


Mereka yang meninggal dunia rata-rata mengalami luka bacok di kepala, memar di mata dan sejumlah luka robek di tangan dan kaki. Begitu juga kedua orang yang masih hidup mengalami luka bacok di kepala dan memar di bagian muka dan mulut serta kening.


Sumber di Puskesmas Tanjungbatu menyebutkan kelima orang ini diantar mobil patroli polisi dan warga Payaraman sekitar 15 Km dari Tanjung Batu dengan tiga mobil, Rabu (29/11) pukul 03.45. Ketika diantar ke Puskesmas tiga orang sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Mereka ini dihakimi massa diduga hendak melakukan pencurian alat tower di Payaraman, sekitar pukul  00.30 dini hari. Menurut warga, kelima orang ini naik mobil Toyota Avanza silver hitam B 8806  tioak ingat nomor serinya. Kepada warga mereka mengaku akan melakukan pengecekan dan perbaikan di tower tersebut. Tapi warga menanyakan surat perintah dan mereka tidak bisa menunjukkannya. Warga semakin curiga sehingga mengamankan mereka dan mobilnya. para tersangka yang dalam mobil disuruh keluar.

Sementara ada dua orang yang di luar mobil diakui warga sudah berusaha masuk areal tower bahkan naik tower.


Warga kemudian menelpon operator seluler pemilik tower di Palembang yang dijawab tidak ada petugas yang diperintahkan untuk melakukan pebaikan. Mengetahui hal itu, warga kembali menginterogasi para tersangka karena berbohong warga kesal sehingga para tersangka dihakimi massa dan mobilnya dibakar.


Jeki, salah satu tersangka yang masih hidup kepada Sripoku mengakui dirinya tidak tahu menahu rencana akan maling karena waktu berangkat mereka berempat diajak Cecep, pemilik mobil  tujuan PT R6B di Gelumbang. Kemudian setelah itu menjemput Mr X di desa Alay Gelumbang.

"Aku ikut saja tidak tahu kalau mereka mau maling," jelas Jeki seraya mengaku Cecep itu memiliki kartu Pers MPK (Media Pemberantas Korupsi).
Menurut Jeki, waktu kejadian itu, dirinya dalam mobil disuruh massa keluar dan diikat lalu hakimi tanpa banyak tanya.


Kepala Puskesmas Tanjungbatu Eliyana SKM, membenarkan pihaknya telah menerima serahan tiga mayat yang mengalami luka-luka bacok dan memar serta dua orang yang masih hidup dalam keadaan luka serius di kepala,  muka dan kaki.

"Mereka ini dibawa ke Puskesmas jam 03.30 dalam keadaan tiga orang sudah meninggal dunia, lalu mayatnya kami bersihkan dan divisum," kata Elyana seraya menambahkan Puskesmas masih menunggu keputusan polisi mengenai mayat tersebut. Menurut Elyana, selama menjabat kepala Puskesmas Tanjungbatu, dirinya baru kali ini menerima serahan mayat oprang dengan luka mengenaskan diduga maling yang dihakimi massa.

" Sejak tadi malam sampai siang ini kami masih terus mengurus mayat dan merawat dua orang yang masih hidup," jelasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Sma Negri 1 Indralaya utara (ultra) buka pendaftaran siswa baru

Komdisi Jembatan Ampera Memperhatinkan